Selasa, 28 Oktober 2014

Makalah Makanan Bayi Dan Anak



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan dapat pula menyebabkan penurunan tingkat kecerdasan. Pada bayi dan anak, kekurangan gizi akan menimbulkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang apabila tidak diatasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa.
Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Periode emas dapat diwujudkan apabila pada masa ini bayi dan anak memperoleh asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh kembang optimal. Sebaliknya apabila bayi dan anak pada masa ini tidak memperoleh makanan sesuai kebutuhan gizinya, maka periode emas akan berubah menjadi periode kritis yang akan mengganggu tumbuh kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya.
Untuk mencapai tumbuh kembang optimal, di dalam Global Strategy for Infant and Young Child Feeding, WHO/UNICEF merekomendasikan empat hal penting yang harus dilakukan yaitu; pertama memberikan air susu ibu kepada bayi segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir, kedua memberikan hanya air susu ibu (ASI) saja atau pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan, ketiga memberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) sejak bayi berusia 6 bulan sampai 24 bulan, dan keempat meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia 24 bulan atau lebih. Rekomendasi tersebut menekankan, secara sosial budaya MP-ASI hendaknya dibuat dari bahan pangan yang murah dan mudah diperoleh di daerah setempat (indigenous food). Rekomendasi WHO/UNICEF di atas sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Nasional (RPJPMN) bidang Kesehatan, antara lain dengan memberikan prioritas kepada perbaikan kesehatan dan gizi bayi dan anak.



B.     Tujuan
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas Sistem Gastrointestinal yang berjudul ” Pemberian Makan Pada Bayi & Anak ”. Tujuan khusus penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui  tentang pemberian makan pada bayi dan anak dan tips pemberian makan agar dapat menambah pengetahuan penulis ataupun pembaca.

























BAB II
PEMBAHASAN

A.    Makanan Bayi
 Makanan bayi dan anak usia 6-24 bulan adalah terdiri dari Air Susu Ibu (ASI) dan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI). MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI. MP-ASI lokal adalah MP-ASI yang diolah di rumah tangga atau di Posyandu, terbuat dari bahan makanan yang tersedia setempat, mudah diperoleh dengan harga terjangkau oleh masyarakat, dan memerlukan pengolahan sebelum dikonsumsi
Kegiatan Pemberian MP-ASI lokal adalah serangkaian kegiatan meliputi :
1.      Pengelolaan manajemen MP-ASI lokal yaitu : pendataan sasaran, pelatihan, penyediaan dana, pemantauan, evaluasi,pencatatan dan pelaporan.
2.      Pengelolaan teknis pembuatan MP-ASI lokal yaitu :pembelian bahan makanan, persiapan, pemasakan, penyajian dan sampai dikonsumsi sasaran.
3.      Bahan makanan lokal adalah bahan makanan yang tersedia setempat, mudah diperoleh dan harga terjangkau oleh masyarakat.
4.      Hari Makan Anak (HMA) adalah jumlah hari bayi dan anak usia 6-24 bulan
5.      mendapat MP-ASI lokal yaitu selama 90 hari berturut-turut.
6.      Kandungan gizi adalah jumlah zat gizi terutama energi dan protein yang harus ada
di dalam MP-ASI lokal setiap hari yaitu sebesar 250 Kalori, 6-8 gram protein
untuk bayi usia 6 – 12 bulan dan 450 Kalori, 12 - 15 gram protein untuk anak usia
12 - 24 bulan.
7.      Kebutuhan gizi bayi usia 6-12 bulan adalah 650 Kalori dan 16 gram protein.
8.      Kandungan gizi Air Susu Ibu (ASI) adalah 400 Kalori dan 10 gram protein, maka
9.      kebutuhan yang diperoleh dari MP-ASI adalah 250 Kalori dan 6 gram protein.
10.  Kebutuhan gizi bayi usia 12 – 24 bulan adalah sekitar 850 Kalori dan 20 gram
protein. Kandungan gizi ASI adalah sekitar 350 Kalori dan 8 gram protein, maka
kebutuhan yang diperoleh dari MP-ASI adalah sekitar 500 Kalori dan 12 gram
protein.
Untuk bayi 0-6 bulan tidak perlu makanan lain, kecuali ASI (ASI Eklusif). Pada masa itu saluran pencernaan bayi masih peka, sehingga hanya ASI yang mampu dicerna dan diserap usus.
Hal yang perlu diperhatikan, adalah sebagai berikut
a.       Makanan bayi harus dapat memenuhi tujuan pemberian makanan yaitu :
-          Untuk tumbuh kembang
-          Untuk memenuhi kebutuhan psikologis
-          Keperluan edukatif atau pendidikan untuk melatih kebiasaan makanan yang baik
b.      Pengenalan makanan pendamping ASI dilaksanakan secara bertahap dan berangsur-angsur
c.       Makanan baru diperkenalkan satu persatu agar diterima dengan baik
d.      Urutan pemberian makanan perlengkapan : buah-buahan, tepung-tepungan, sayuran, dan daging. Sumber protein hewani misalnya kuning telur diberikan terakhir (umur 6 bulan)
e.       Perhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan (alat makanan dan minuman)
f.       Libatkan peran ayah dan anggota keluarga lainnya
Jenis makanan Bayi
Macam makanan bayi :
a.       Makanan utama : ASI/ PASI
b.      Makanan pelengkap/ pendamping ASI : Sari buah, Makanan lumat (contoh : bubur susu, bubur tepung), makanan lembek (contoh : tim saring lengkap, bubur beras lengkap, puree campur, makaroni)

Makanan Lumat dan Lembik
a.       Bayi berumur 6-9 bulan mulai dapat diperkenalkan dengan makanan lembik yaitu berupa Tim saring, bubur tepung dan lambat laun pindah ke makanan lembik seperti tim saring.
b.      Tim saring dapat dibuat sendiri yang terdiri dari bahan-bahan sebagai berikut : Makanan pokok (beras) 20gr, lauk hewani (daging ayam) 25gr, lauk nabati (tahu tempe) 20gr, sayuran (wortel bayam) 25gr, air 3-4 gelas
c.       ASI terus diberikan sesuka bayi

Makanan Lunak
a.       Bayi umur 9-12 bulan diberi makanan lunak berupa bubur nasi lengkap atau tim lengkap tanpa disaring lagi. Bayi jangan diberi makanan yang terlalu banyak mengandung minyak, margari atau mentega karena lemak yang dikandungnya akan memperberat kerja pencernaannya.
b.      Nasi tim merupakan makanan bayi lengkap gizi, sebagaimana makanan perintis untuk nasi remas lengkap atau hidangan makanan pokok beserta lauk pauk untuk orang dewasa.
c.       ASI terus diberikan sesuka bayi

Jadwal pemberian makanan pada bayi
Umur
Macam makanan
Pemberian selama 24 jam
1-2 minggu
ASI atau
 formula adaptasi
Sesuka bayi
6-7 kali 90 ml
3 minggu-3 bulan
ASI atau
 formula adaptasi
Sesuka bayi
 6 kali 100-150 ml
3 bulan
ASI atau
formula adaptasi
Jus buah
Sesuka bayi
5 kali 180 ml
1-2 kali 50-75 ml
4-5 bulan
ASI atau
formula adaptasi
Bubur Susu
Jus buah
Sesuka bayi
4 kali 180 ml
1 kali 40-50 g bubuk
1 kali 50-100 ml

6 bulan
ASI atau
 formula adaptasi
Bubur Susu
Jus buah
Sesuka bayi
3 kali 180-200 ml
2 kali 40-50 g bubuk
1-2 kali 50-100 ml
7-12 bulan
ASI atau
 formula adaptasi
Bubur Susu
Nasi tim
Jus buah
Sesuka bayi
2 kali 200-250 ml
2 kali 40-50 g bubuk
2 kali 40-50 g bubuk
1-2 kali 50-100 ml
B.     Makanan Anak Umur 3-4 Tahun
Anak usia 3-4 tahun mulai fase negatifistik yaitu menolak makan karena menunjukkan keakuannya. Makanan selalu ditolak, kadang bisa jadi anak tidak lapar karena sudah terlalu banyak makan makanan selingan. Anak usia 3-4 atau sekitar 4 tahun, sering sekali susah untuk makan karena mereka lebih asyik untuk bermain. Dalam mengatasi masalah ini harus dapat memenuhi ketiga fungsi pemberian makan, sehingga kebutuhan fisiologis, psikologis, hubungan ibu dan anak, sosial dan edukasi dapat terpenuhi. Cara mengatasinya adalah :
a.       Berikan makan pada saat anak tidak lelah
b.      Porsi disesuaikan dengan kebutuhan anak, kecil tapi sering
c.       Jadwal disesuaikan
d.      Tunggu anak lapar
e.       Beri kasih sayang
f.       Berikan makan pada saat anak tidak lelah
g.      Berikan bersama dengan makanan kesukaannya
h.      Ajak makan dengan keluarga
i.        Berikan makan sambil bermain
j.        Biarkan anak belajar makan sendiri
k.      Tempatkan makanan pada wadah yang menarik
l.        Beri pujian bila anak menghabiskan porsinya
m.    Berikan sugesti bahwa makanan yang diberikan enak
n.      Variasikan makanan
Menu yang bergizi lengkap dan seimbang harus mengandung :
·         Bahan makanan sumber tenaga : nasi, roti, kentang, havernut
·         Bahan makanan sumber zat pembangunan
·         Protein hewani : telur, ikan, daging, susu, keju
·         Protein nabati : tempe, tahu
·         Bahan makan sumber zat pengatur
·         Sayuran : bayam, buncis, wortel, tomat
·         Buah : pisang,pepaya, jeruk, apel

Tips memberikan makanan untuk balita :
a.       Berikan makanan 5-6 kali sehari. Pada masa ini lambung anak belum mampu mengakomodasi porsi makan 3 kali sehari. Mereka perlu makan lebih sering, sekitar 5-6 kali sehari (3 kali makan “berat” ditambah cemilan sehat)
b.      Berikan porsi kecil. Balita dikenal sebagai anak yang mempunyai nafsu makan yang naik-turun. Kadang doyan makan, kadang hanya makan sedikit, namun tetap bisa tumbuh dengan sehat
c.       Jangan berikan susu dan jus sampai berlebihan. Minuman bisa mempengaruhi nafsu makan batita. Agar batita tumbuh dengan baik, ia membutuhkan 2-3 cangkir susu (atau 2-3 porsi susu dan produk susu olahan) per hari. Bataasi pemberian jus menjadi maksimal 120 ml per hari, terlalu banyak jus akan membuat anak kehilangan nafsu makan dan atau diare.
d.      Tumbuhkan ketrampilan makan. Saat batita mengetahui cara makan sendiri, mereka biasanya menjadi terlalu bersemangat ingin makan tanpa bantuan.
e.       Kurangi makanan/ minuman lemak secara bertahap. Walaupun batita membutuhkan kalori lebih sedikit dari masa bayinya, jangan batasi kadar lemak dalam makanannya sampai ia berusia 2 tahun. Setelah anak menginjak usia 2 tahun, secara bertahap mengurangi kadar lemak di makanannya, dan meningkatkan asupan sereal, sayuran, dan buah-buahan.
f.       Berikan makanan kaya zat besi. Berikan batita Anda makanan kaya zat besi seperti daging, ungggas, ikan, dan sereal yang diperkaya zat besi
g.      Jadikan waktu makan sebagai saat yang menyenangkan
-          Jangan paksa batita untuk makan
-          Dudukkan batita pada posisi yang nyaman
-          Kurang kegiatan serta sumber suara atau visual yang bisa menggangu perhatiannya
-          Bantu batita dengan memberikan suasana yang menyenangkan







BAB III
PENUTUP

Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi makalah ini, agar penulis dapat berbuat lebih baik lagi di kemudian hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
























DAFTAR PUSTAKA

Prof. dr. Tjokronegoro, PhD, Arjatmo, dan dr. Utama, SpFK, Hendra. 2005. Ilmu Gizi klinis Pada Anak : Edisi Keempat. Jakarta : Gaya Baru
Waryana. 2010. Gizi reproduksi. Yogyakarta : Pustaka rihama

2 komentar: