BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Masa
Balita
Balita
adalah anak yang berusia 0 – 59 bulan, pada masa ini ditandai dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat.
Balita termasuk
kelompok lawan gizi, mereka mudah menderita kelainan gizi karena kekurangan
makanan yang dibutuhkan. (Seodiaoetama2000)
Masalah gizi kuranga disebabakan
oleh kemisikinan kuranganya persediaan pangan, senantaisa lingkungan yang
kurang baik, kuranganya pengetahuan masyarakat tentang gizi dan kesehatan,
sedangakan msalah gizi lebih disebabakan oleh kemajuan ekonomi pada masyarakat
disertai dengan kuranganya pengerahuan gizi dan kesehatan.(almasteir,2000)
Anak Sekolah
Pada masa ini individu mengunakan fungsi-fungsi
biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya. Untuk masa belajar pada
tahun pertama dalam kehidupan individu, Freud menyebutnya sebagai masa oral
(mulut), karena mulut dipandang sebagai sumber kenikmatan dan merupakan alat
untuk melakukan eksplorasi dan belajar. Pada tahun kedua anak belajar berjalan
sehingga anak belajar menguasai ruang, mulai dari yang paling dekat sampai
dengan ruang yang jauh. Pada tahun kedua umumnya terjadi pembiasaan terhadap
kebersihan. Melalui latihan kebersihan, anak belajar mengendalikan
impuls-impuls atau dorongan-dorongan yang datang dari dalam dirinya.
B.
Tujuan
a.
Dapat
mengetahui kebutuhan gizi balita
b.
Dapat
mengetahui makanan untuk balita
c.
Dapat
mengetahui jenis makanan bayi
d.
Dapat
mengetahui faktor yang mempengaruhi pemberian makanan bayi
e.
Dapat
mengetahui tujuan diit gizi seimbang bagi balita
f.
Dapat
mengetahui sarat diit gizi seimbang bagi balita
g.
Dapat
mengetahui kebutuhan gizi anak sekolah
h.
Dapat
mengetahui faktor yang mempengaruhi keadaan gizi anak
BAB
II
PEMBAHASAN
GIZI SEMIBANG MASA BALITA
1. KEBUTUHAN GIZI BALITA
Usia balita dapat kita bedakan menjadi 2
golongan, yang pertama adalah balita usia 1- 3 tahun. Jenis makanan yang paling
disukai anak balita diusia ini biasanya adalah makanan yang manis manis, seperti coklat, permen, es cream, dll.pada
usia anak ini sebaiknya makanan yang mengandung gula dibatasi, agar gigi susunya tidak rusak atau berlubang
(CARIES). Pada usia ini , biasanya anak sangat rentan terhadap gangguan gizi,
sepeti kekurangan vitamin A, zat besi, kalori dan protein. Kekurangan vitamin A
dapat mengakibatakan ganguan fungsi pada mata, seangankan kekurangan kalori dan
protein dapat menyebabakan terhambatanya pertumbuhan dan kecerdasan anak,
Kedua adalah anak usia 4-6 tahun. Pada usia ini anak –anak
masih rentan terhadap gangguan penyakit gizi dan infeksi. Sehingga pemberian
makanan yang bergizi tetap menjadi perhataian orang tua, para pembinbing dan
pendidik disekolah. Pendidikan tentang nilai gizi makanan, tidak ada slahnya
mulai diajarkan kepada mereka. Dan ini saat yang tepat untuk menganjurkan yang
baik-baik pada anak, karena periode ini anak sudah dapat mengingat sesuatu yang
dilihat dan didengar dari orang tua serta lingkungkungan sekitrarnya. Sehingga
akhirnya anak dapat memilih menyukai makanan yang bergizi.
2. GIZI
ANAK USIA 0- 12 BULAN
Bayi memerlukan zat gizi untuk dapat
tumbuh dan berkmbang dengan baik, sejak masa janin berusia 4 bulan, lahir,
sampai berumur 1 tahun (periode kritis ). Perkembangan otaknya akan optimal
apabaila terpenuhi kebutuhan nutrisinya baik dalam segi mutu ataupun jumlah.
Untuk bayi 0-6 bulan tidak perlu makanan
lain, kecuali ASI (ASI Eklusif). Pada masa itu saluran pencernaan bayi masih
peka, sehingga hanya ASI yang mampu dicerna dan diserap usus.
Hal yang perlu
diperhatikan, adalah sebagai berikut
a. Makanan
bayi harus dapat memenuhi tujuan pemberian makanan yaitu :
-
Untuk tumbuh kembang
-
Untuk memenuhi kebutuhan psikologis
-
Keperluan edukatif atau pendidikan untuk
melatih kebiasaan makanan yang baik
b. Pengenalan makanan pendamping ASI dilaksanakan secara
bertahap dan berangsur-angsur
c. Makanan baru diperkenalkan satu persatu agar diterima
dengan baik
d. Urutan pemberian makanan perlengkapan : buah-buahan,
tepung-tepungan, sayuran, dan daging. Sumber protein hewani misalnya kuning
telur diberikan terakhir (umur 6 bulan)
e. Perhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan (alat
makanan dan minuman)
f. Libatkan peran ayah dan anggota keluarga lainnya
Tabel kecukupan gizi
rata-rata untuk bayi dan balita
Uraian
|
Golongan Umur
|
||
0-6 bulan
|
6-12 bulan
|
12-36 bulan
|
|
Energi (Kcal)
Protein (Gram)
Vitamin A (RE, ug)
Thiamin (mg)
Ribovlavin (mg)
Niasin (mg)
Vitamin B (mg)
Asam Folat (mg)
Vitamin C (mg)
Kalsium (mg)
Fosfor(mg)
Seng (mg)
Besi (mg)
Yodium (mg)
|
560
12
250
0,3
0,3
2,5
0,1
22
30
300
200
3
3
50
|
800
15
350
0,4
0,4
3,8
0,1
32
335
400
50
5
5
70
|
1250
23
350
0,5
0,6
5,4
0,5
40
40
500
250
8
10
70
|
3.
KEBUTUHAN
GIZI BAYI
Usia bayi 0-6 bulan dengan berat 6,0 kg dan tinggi 60
cm, angka kecukupan gizi yang dianjurkan perharinya adalah :
-
Energi
550 kkal
-
Protein
10 g
-
Vitamin
A 375 RE
-
Vitamin
D 5 mcg
-
Vitamin
E 4 mg
-
Vitamin
C 40 mg
-
Vitamin
B12 0/4 mcg
-
Kalsium
200 mg
-
Besi
0,5 mg
-
Seng
1,3 mg
Sumber
: Widyakarya nasional Pangan dan Gizi, 2004
Adapun
hal-hal yang sering terjadi dalam masa pertumbuhan ini adalah rawannya terhadap
masalah gizi misalnya rawan terhadap penyakit dan susah makan. Oleh karena itu
dibutuhkan strategi dan upaya-upaya agar anak mau makan.
Tips memberikan makanan untuk
balita :
a.
Berikan
makanan 5-6 kali sehari. Pada masa ini lambung anak belum mampu mengakomodasi
porsi makan 3 kali sehari. Mereka perlu makan lebih sering, sekitar 5-6 kali
sehari (3 kali makan “berat” ditambah cemilan sehat)
b.
Berikan
porsi kecil. Balita dikenal sebagai anak yang mempunyai nafsu makan yang
naik-turun. Kadang doyan makan, kadang hanya makan sedikit, namun tetap bisa
tumbuh dengan sehat
c.
Jangan
berikan susu dan jus sampai berlebihan. Minuman bisa mempengaruhi nafsu makan
batita. Agar batita tumbuh dengan baik, ia membutuhkan 2-3 cangkir susu (atau
2-3 porsi susu dan produk susu olahan) per hari. Bataasi pemberian jus menjadi
maksimal 120 ml per hari, terlalu banyak jus akan membuat anak kehilangan nafsu
makan dan atau diare.
d.
Tumbuhkan
ketrampilan makan. Saat batita mengetahui cara makan sendiri, mereka biasanya
menjadi terlalu bersemangat ingin makan tanpa bantuan.
e.
Kurangi
makanan/ minuman lemak secara bertahap. Walaupun batita membutuhkan kalori
lebih sedikit dari masa bayinya, jangan batasi kadar lemak dalam makanannya
sampai ia berusia 2 tahun. Setelah anak menginjak usia 2 tahun, secara bertahap
mengurangi kadar lemak di makanannya, dan meningkatkan asupan sereal, sayuran,
dan buah-buahan.
f.
Berikan
makanan kaya zat besi. Berikan batita Anda makanan kaya zat besi seperti
daging, ungggas, ikan, dan sereal yang diperkaya zat besi
g.
Jadikan
waktu makan sebagai saat yang menyenangkan
-
Jangan
paksa batita untuk makan
-
Dudukkan
batita pada posisi yang nyaman
-
Kurang
kegiatan serta sumber suara atau visual yang bisa menggangu perhatiannya
-
Bantu
batita dengan memberikan suasana yang menyenangkan
4.
MAKANAN
ANAK UMUR 2-5 TAHUN
Anak usia 3-4 tahun mulai fase negatifistik yaitu
menolak makan karena menunjukkan keakuannya. Makanan selalu ditolak, kadang
bisajadi anak tidak lapar karena sudah terlalu banyak makan makanan selingan.
Anak usia 3-4 atau sekitar 4 tahun, sering sekali susah untuk makan karena
mereka lebih asyik untuk bermain. Dalam mengatasi masalah ini harus dapat
memenuhi ketiga fungsi pemberian makan, sehingga kebutuhan fisiologis,
psikologis, hubungan ibu dan anak, sosial dan edukasi dapat terpenuhi. Cara mengatasinya
adalah :
a.
Berikan
makan pada saat anak tidak lelah
b.
Porsi
disesuaikan dengan kebutuhan anak, kecil tapi sering
c.
Jadwal
disesuaikan
d.
Tunggu
anak lapar
e.
Beri
kasih sayang
f.
Berikan
makan pada saat anak tidak lelah
g.
Berikan
bersama dengan makanan kesukaannya
h.
Ajak
makan dengan keluarga
i.
Berikan
makan sambil bermain
j.
Biarkan
anak belajar makan sendiri
k.
Tempatkan
makanan pada wadah yang menarik
l.
Beri
pujian bila anak menghabiskan porsinya
m.
Berikan
sugesti bahwa makanan yang diberikan enak
n.
Variasikan
makanan
Menu yang bergizi lengkap dan seimbang harus
mengandung :
·
Bahan
makanan sumber tenaga : nasi, roti, kentang, havernut
·
Bahan
makanan sumber zat pembangunan
·
Protein
hewani : telur, ikan, daging, susu, keju
·
Protein
nabati : tempe, tahu
·
Bahan
makan sumber zat pengatur
·
Sayuran
: bayam, buncis, wortel, tomat
·
Buah
: pisang,pepaya, jeruk, apel
Tabel kecukupan energi
sehari berdasarkan usia
Umur (tahun)
|
Kecukupan energi
|
|
Pria
|
Wanita
|
|
0-1
1-3
4-6
6-9
10-14
14-18
|
110-120
100
90
80-90
50-70
40-50
|
110-120
100
90
60-80
40-55
40
|
5.
JENIS
MAKANAN BAYI
Macam makanan bayi :
a.
Makanan
utama : ASI/ PASI
b.
Makanan
pelengkap/ pendamping ASI : Sari buah, Makanan lumat (contoh : bubur susu,
bubur tepung), makanan lembek (contoh : tim saring lengkap, bubur beras
lengkap, puree campur, makaroni)
6.
ASI
Perkiraan kebutuhan ASI pada bayi usia 1-24 minggu :
a.
Minggu
1 : 100 – 450 ml
b.
Minggu
2-3 : 450 – 500 ml
c.
Minggu
4-7 : 500 – 650 ml
d.
Minggu
8-12 :
650 – 750 ml
e.
Minggu
12-24 : 750 – 850 ml
7.
PASI
Berdasarkan usia bayi PASI dibagi 2 golongan :
a.
PASI
formula awal (FA)
FA lengkap manis (Complete Starting Formula)
FA adaptasi ( Adapted Starting Formula)
b.
PASI
formula tindak lanjut (FTL)
c.
PASI
formula diit (formula prematur, formula rendah laktosa & bebas laktosa,
formula untuk BBLR)
8.
TUJAN
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI
a.
Melengkapi
nutrien yang kurang terdapat pada ASI/ PASI
b.
Mengembangkan
kemampuan bayi untuk menerima berbagai macam makanan dengan berbagai tekstur
dan rasa
c.
Mengembangkan
kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan
d.
Melakukan
adaptasi terhadap makanan yang mengandung energi tinggi
9.
FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN MAKANAN BAYI
1.
Umur
bayi
2.
Jenis
dan jumlah makanan yang diberikan
3.
Waktu
dan frekuensi pemberian
4.
Kondisi
kesehatan bayi antara lain : gastroentritis, alergi, keadaan mulut, gigi.
5.
Berat
badan bayi
10. TUJUAN DIIT GIZI SEIMBANG BAGI BALITA
a.
Memenuhi
kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan
b.
Memberikan
nutrisi yang seimbang dan mencegah obesitas
c.
Memperoleh
status gizi yang optimal
d.
Pendidikan
kesehtan antara lain tentang makan tepat waktu dan beraneka ragam.
11. SARAT DIIT GIZI SEIMBANG BAGI BALITA
a.
Cukup
kalori untuk aktifitas
b.
Protein
tinggi untuk pertumbuhan
c.
Lemak,
vitamin, mineral cukup
d.
Mudah
cerna dan tidak merangsang.
e.
Porsi
kecil dan sering
f.
Menu
berfariasi dan seimbang
12. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NUTRISI BALITA
a.
Umur
1-3 th (toodler)
-
Bersifat
konsumen pasif, dalam arti makanan balita tergantung yang disediakan ibu
-
Gigi
susu tumbuh : penting perhatikan konsistensi makanan
-
Kemampuan
motorik meningkat toodler lebih tertarik dengan lingkungan dari pada dengan
makanan : aktivitas tinggi asupan nutrisi kurang
-
Laju
pertumbuhan toodler melambat tapi kebutuhan protein tinggi
-
Keadaan
kesehatan toodler antara lain penyakit asaluran cerna, infeksi paru, influenza
-
Fariasi
makanan dan suasana makan saat menentukan jumlah makanan yang dikonsumsi
-
Sosial
ekonomi keluarga, pendidikan, pengethauan.
b.
Umur
4- 6 th (pra sekolah)
-
Aktifitas
fisik dan motorik meningkat : penting perhatkan asupan nutrisi, jenis makanan,
waktu makan, porsi makan
-
Bersifat
konsumen aftif : meimilih makanan, suka jajan yang tidak bergizi, tidak suka
sayur dan buah
-
Edukatif
mengenai gizi mulai diberikan : agar makanan berfariasi dan tepat waktu
-
Sosial
ekonomi, pendidikan, pengetahuan keluarga
-
Sangat
rawan penyakit, infeksi, dan kurang gizi
13. MENYUSUN DAN MENGATUR MENU BALITA
a.
Makanan
anak umur 1 th sd makanan dewasa atau menu keluarga yaitu konsistensi agak
lunak dan tidak pedas
b.
Pemberian
makanan disesuaikan dengan umur
c.
Makan
dengan menu seimbang dan berfariasi dengan tujuan mememnuhi kebutuhan nutrisi
dan melatih makan berfariasi
d.
Jumlah
makanan lebih bnayak, selingan diberikan 2 kali
e.
Jangan
memaksa anak makan makanan yang tidak disukai, waktu yang tepat adalah tunggu
sampai anak lapar
f.
Belum
mepunyai motifasi untuk amkan
g.
Waktu
makan disesuaikan dengan kebiasaaan makan keluarga. Waktu makan yang teratur
bermanfaat untuk memelihara kebiasaan saluran cerna agar lebih siap menerima,
mencerna, dan menyerap makanan pada waktu tertentu
h.
Makanan
tidak teratur akan merangsang pengososngan lambung sehingga lapar tidak menentu
i.
Batasi
makanan manis dan gurih akan sebabkan kenyang dan mengurangi nafsu makan
j.
Ciptakan
suasana akan yang menyenangkan dan penyajian makan yang menarik
k.
Konsumsi
susu jangan berlebih akan sebabkan kenyang
l.
Perhatikan
keadaan kesehatan seperti penyakit, infeksi, paru, keadaan gigi dan mulut,
keadaan saluran pencernaan, hal tersebut dapat mempengaruhi nafsu makan.
m.
Dengan
penyusunan menu dan cara mengatur makanan yang tepat seperti tersebut diatas
diharapkan asupan makanan balita maksimal yang akan menghasilkan status gizi
yang baik dengan demikian maka pertumbuhan dan perkembangan maksimal
GIZI USIA SEKOLAH
1.
KEBUTUHAN
GIZI ANAK SEKOLAH
a.
Energi
Kebutuhan energi bagi anak ditentukan oleh metabolisme basal, umur,
aktivita fisik, suhu lingkungan dan kesehatannya. Zay-zat gizi yang mengandung
energi disebut makronutrien dan terdiri dari protein, lemak, dan karbohidrat.
Tiap gram protein maupun karbohidrat mengandung 4 kilokalori, sedangkan tiap
gram lemak mengandung 9 kilokalori.
b.
Protein
Kebutuhan protein bagi tiap kilogram berat badannya adalah tinggi pada
bayi oleh karena pertumbuhannya yang cepat sekali, untuk kemudian berkurang
untuk bertambahanya umur. Jumlah protein dikatakan adekuatjika mengandung semua
asam amino esensial dalam jumlah yang cukup, mudah dicerna dan diserap oleh
tubuh. Maka protein yang diberikan harus sebagian berupa protein yang
berkualitas tinggi seperti protein hewani. Susu sapi merupakan sumber protein
yang baik, daging, ikan, dan telur mengandung protein berkualitas tinggi.
Tambahan protein dapat diperoleh dari kacang-kacangan seperti tahu, tempe, dan
juga sereal.
c.
Mineral
dan vitamin
Vitamin dan mineral esensial merupakan zat gizi yang penting bagi
pertumbuhan dan kesehatan. Susu sapi merupakan sumber yang baik bagi beberapa
vitamin dan mineral seperti kalsium dan fosfor yang berguna sebgai pembentukan
tulang dan gigi. Susu sapi mengandung vitamin A dan vitamin B kompleks. Tapi
susu sapi tidak mengandung zat besi dan flour, sehingga kebutuhan zat tersebut
harus disuplai oleh bahan makanan lain seperti daging, sayur mayur dan buah.
d.
Cairan
Jumlah cairan yang harus masuk dalam tubuh merupakan yang penting
terutama bagi anak sekolah yang mudah dehidrasi. Pada umumnya anak sehat
memerlukan 1000-1500 ml tiaphari. Dalam keadaan sakit seperti infeksi dengan
suhu badan yang tinggi, diare, muntah, masukannya harus dinaikan untuk
menghindari keadaan yang buruk.
2.
FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KEADAAN GIZI ANAK
a.
Anak
memilih-milih makanan
b.
Kebiasaan
jajan
c.
Terlalu
lelah bermain disekolah
Gizi merupakan salah satu yang mempengaruhi kualitas
sumber daya manusia. Akibat kekurangan gizi akan menyebabkan beberapa efek
serius seperti gangguan pertumbuhan fisik serta tidak optimalnya perkembangan
dan kecerdasan. Akibat lainnya adalah terjadi penurunan produktifitas,
menurunnya daya tahan tubuh terhadap penyakit yang akan meningkatkan resiko
kesakitan dan kematian.
BAB III
PENUTUP
Penyusun mengucapkan
syukur alhamdullilah kepada Allah SWT, karena pada akhirnya penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik meskipun masih banyak kesalahan dan masih
kurang sempurna.
Penyusun
berharap dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua serta
para pembaca. Penyusun mengucapkan terimakasih kepada para pembaca atas
kesediaan membaca makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Purwitasari, Desi dan Dwi Maryanti. 2009. Buku Ajar
Gizi : Dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Nuha Offset
Waryana. 2010. Gizi reproduksi. Yogyakarta : Pustaka
rihama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar